Rabu, 21 Maret 2012

telepon dari emak...

malam ini emak menelponku, menanyakan keadaann dan segala progresku di sini. aku menjawab dengan kalimat ngelantur dan asal bicara. kamu baru bangun tidur ya nak? pertanyaan yang bisa disebut tebakan emak benar. kepala ini masih pening dan kelopak mata ini terasa sepat.
hampir setiap minggu emak menelpon. menanyakan apakah sudah makan, apakah solat, apakah kuliah berjalan lancar. tetapi aku memahami betul jika  emak juga ingin membagi segala beban dan keluh kesalnya kepadaku. sekarang ini di rumah tidak ada siapa-siapa. adik berada di asrama sebagai taruna dan kakaku yang tidak jelas masih berusaha menelesaikan kuliahnya di jakarta. sementara Bapak sudah agak pelupa.

hari ini emak mengabarkan berita duka. dua orang tetangga di rumahku di bekasi menginggal dunia. satu persatu mereka pergi menghadap kepadanya. dendi anak berusia 13 tahun yang mengalami epilepsi tenggelam di sungai. mayatnya ditemukan mengapung sehari kemudian. almarhum sering bermain di rumahku. ia anak yang malang, selama hidupnya orang tuanya selalu menelantarkannya.
sementara itu nenek Omi menginnggal karena sudah uzur. memang  setiap ada tetangga yang menginggal emak selalu mengabarkan kepadaku. aku memahami hal tersebut sebagai sentilan isyarat kepadaku agar sadar bahwa suatu saat kita juga akan meninggal. maka berbuat baiklah dengan tekun beribadah. meskipun orang baik selalu tersisih dan di tindas oleh orang jahat.

Aku menyadari betul bahwa kita hanyalah manusia. suatu saat kita pasti meninggal. menghadapi kehidupanaru di akhirat. akan adanya hari pembalasan nantinya. bagi yang tidak percaya maka buktikanlah nanti. aku herannya mengapa di dunia ini banyak manusia jahat? apakah mereka merasa hidupnya akan kekal abadi? atau mereka hanya berfikir bahwa setelah mati rasanya hanya seperti tidur?

Hemm semua itu ada jawabannya di Kitab agamaku. dan semua itu memang benar. ada manusia sesat , ada manusia yang tamak dan ada manusia yang sombong.
kesesatan, ketamakan dan kesombongan ini yang menyebabkan mereka buta hatinya sehingga berbuat jahat melukai diri sendiri dan melukai orang lain.

percakapan aku dan emak kututup dengan meminta restu kepadanya. aku berharap tugas akhirku selesai tepat waktu. aku ingin mempersembahkan kelulusan ini kepada emak. sosok Ibu yang apa adanya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar