Sabtu, 10 Maret 2012

Pelajaran dari Perjalanan

Perjalanan menuju bandung memberikan makna tersendiri kali ini. meskipun ini bukan yang pertama kalinya aku ke Bandung tetapi begitu banyak pelajaran baru yang aku dapat. ada beberapa cerita menarik dan juga pengalaman baru. aku bertemu dan berkenalan orang-orang baru dan bertemu kawan lama. selama perjalanan aku mendapatkan banyak pelajaran. tentang kehidupan yang belum aku ketahui sebelumnya. belajar bersyukur, Ikhlas dan bekerja keras. pelajaran yang tidak aku dapatkan di bangku kuliah tentunya.

Hari minggu, 4 maret 2012 aku berangkat ke bandung menaiki Bus dari terminal Jombor. Aji Bagus teman ku mengantarkan sampai ke terminal. Misi  utamaku adalah mengantarkan berkas kompetisi Legislative Drafting Padjajaran Law Fair 2012. saat itu, situasi dan kondisi tidak memungkinkan untuk mengirimkan berkas lewat jasa pengiriman. terlebih pengalaman tahun lalu dimana panitia tidak menerima berkas kompetisi dari tim LD. Semangatku sangat membara untuk bisa mengikuti kompetisi legislative drafting. alasanku menambah pengamalan, ilmu dan secara otomatis memperbaiki kualitias individuku yang masih kacau balau. aku ingin mengapgrade nilai (value) dan kemampuan (skill). lebih daripada itu senang juga mengenal lebih dekat sosok Adib, Ananda, Aji bagus, Yuli dan mas Dian Agung. secara tidak langsung mereka memberi pelajaran terutama dalam hal  komitmen bekerja sama. Aku juga berusaha bersikap lebih sopan kepada sesama.  perbedaan latar belakang budaya juga membuatku untuk dapat saling menghargai. sampai akhirnya aku berniat belajar bahasa jawa.

Dari awal mengikuiti komunitas HTN aku selalu membuang jauh-jauhkeinginan untuk tenar,  meraih juara, tropi maupun hadiah.  Segala nasihat dan masukan-masukan dari para senior yaitu Mba Laras, Mas Windi, dan Mas Dian Agung selalu menegaskan bahwa komunitas adalah tempatnya orang-orang yang cinta akan ilmu. Kegitan komunitas keilmuan diisi dengan berdiskusi, bertukar pikiran dan pendapat serta melepaskan segala rasa penasaran dengan bertanya. jikalau ada event lomba maka hal tersebut adalah sarana untuk mengukur sejauh mana pengetahuan yang telah dimiliki. Aku menjadi paham tentang makna dan hakekat  mencari Ilmu. Kita mencari ilmu agar bermanfaat di dunia dan akherat. Melihat kemampuan para senior dari tulisan dan gaya bicara yang berbobot membuatku semakin rendah diri dan merasa menjadi orang paling bodoh diantara mereka. Ikut komunitas keilmuan itu juga secara tidak langsung menampar pipiku dari mimpi-mimpi tentang kesuksesan yang pasti akan datang, keksuksesan berbanding lurus dengan usaha yang kita lakukan sekarang. aku tidak ingin menjadi orang yang pragmatis dan oportunis.

Kembali lagi ke kisah perjalanan ke bandung. Bus yang membawaku ke bandung dipenuhi oleh para penumpag. ada juga beberapa rekan satu kampus. aku bisa melihatnya dari jaket dan atribut yang mereka kenakan. perjalanan memakan waktu sekitar 10 jam. sekitar pukul 4 pagi aku turun di terminal cicaheum. kemudian bertanya kepada orang arah kampus UNPAD dipati ukur. sesampainya di kampus unpad aku menuju masjid dan sholat . sembari menghilangkan rasa lelahku aku menoba tidur di dalam masjid.

Jam tujuh aku menghubungi temanku Rifky. Dia teman seperjuangan waktu aku tinggal di jakarta. Awal perkenalan dan kedekatanku ketika SMP30 Jakarta. pada waktu acara porseni di setiap kelas harus menampilkan sesuatu. waktu itu latihan band bersama dan tampil dengan lagu yang amburadul. sejak SMP hingga SMA hubungan pertemanan terjaga, bahkan hingga kini. Rifky sering main ke Jogja dan aku selalu membantunya. begitu juga sebaliknya, kali ini aku yang ke Bandung. setelah menghubunginya dia datang menjemputku ke Kosnya dengan sepeda motor. aku ke kos nya untuk bersiap siap bertemu Mba Tika pj LD.

Jam 10 aku ditemani rifky bertemu dengan para panitia PLF yang tidak lain teman-teman bem fh unpad. di kampus hukum mereka menyambutku dengan hangat. ada sekitar lima orang. mereka adalah Tika, Raisa, Vina, dan yang lain aku lupa namanya.
Secara sekilas aku melihat pemandangan yang baru melihat suasan di kampus itu. Hemmm jelas berbeda dengan di kampus ku. tetapi kau berusaha menikmatinya. pelajaran yang aku dapatkan adalah bisa mengenal   suasana kampus FH UNPAD bandung dan bisa bertemu dengan teman-teman dari bem fh unpad. misi utama sudah selesai. berkas sudah aku berikan dan menandatangani berita acara penerimaan berkas.

Dana reksa
Sejujurnya perjalanan ke bandung hanya dengan bermodalkan uang 90 ribu rupiah. itupun merupakan uang pinjaman dari Aji Bagus. tiga kartu ATM di dompet tidak dapat kugunakan karena tidak ada isinya. Aku tetap optimis dan nekat bermain di kota orang dengan modal cekak. lalu dengan berjalan kaki dan ditemani oleh si Rifky aku mengelilingi kota bandung. mulai dari gedung sate, dago, dan lain sebagainya. panas terik dan debu tidak mengahalangiku untuk berkeliling di kota kembang itu.

Sebebelum membeli tiket untuk keberankatanku esok ke Jogjakarta si Rifky mengajakku menggunakan motornya ke kantor Dana Reksa di bandung. ia berencana menjual saham TELKOM warisan ayahnya. ia melihat kondisi ekonomi Indonesia sangat mengkahwatirkan terutama tentang Telkom yang sedang digerogoti. setelah bertemu dengan broker di Kantor dana Reksa, aku menuju stasiun kereta Kiara Condong untuk membeli tiket KA pasundan. setelah lama mengantri hanya rasa kecewa yang aku dapatkan. pasalnya tiket kereta ekonomi itu habis. kaloupun ada hanya dapat dibeli hari esok jam 5 subuh. dan kereta berangkat pukul 6 pagi. aku kemudian ke Indomaret dekat kampus unpad untuk mnanyakan kereta bisnis besok, tetapi harnganya 110 ribu,dan uangku tidak cukup. Rifki memaksaku untuk membelinya dengan uang dia. namun aku menolaknya karena aku tahu kondsi keuangannya sedang parah . aku berencanan naik KA pasundan esok pagi. setelah makan di bandung yang harganya mahal dan standar jakarta aku kembali ke kos Si rifky.


Bersyukur 
ada kejadian yang sangat menyentuh ketika aku berada di stasiun kereta Kiara Condong Bandung. waktu itu  aku masuk lewat jalur belakang stasiun kereta itu. tempat pemesanan tiket ada di depan stasiun dan aku harus menyebrang. ketika tidak mendapatkan tiket aku tdak bisa kembali ke belakang stasiun melalui pintu masuk peron karena di jaga satpam dan hanya pemilik tiket lah yang boleh masuk. sehingga mau tidak mau aku harus berputar memalui sejauh satu kilo meter. aku sebal dan gondok dan sempat mengumpat dengan bahasa kasar. menyesali nasib dan menantang tuhan atas kesialan ini. sudah tidak dapat tiket, aku harus memutari stasiun ke tempat parkir belakang,  namun Allah lagi-lagi menegurku dengan halus. aku berpapasan dengan seorang yang cacat kakinya. sangat parah. entah bagaimanan aku tidak bisa menggambarkannya dalam tulisan ini. aku mulai tertunduk lesu karena tidak kuat melihatnya. aku bersyukur dengan segala pemberiannya. saat memutari stasiun aku melewati pemukiman yang kumuh, pasar malam, jalan yang macet dan becek. tidakkah mereka muak dengan kehidupan mereka yang tinggal di tempat panas, pengap, padat, dan berisik.


Kesiangan
setelah melepas semua lelah ini aku aku terbangun jam 7 pagi, itu artinya kau terlambat dan tidak bisa naik KA pasundan. padahal duitku sangat ngepas kalopun harus ke Jogja hari ini aku terpaksa naik KA Lodawa malam jam 8 malam. aku pasrah terpaksa kau menelpon si Antok untuk minjam duit dengannya. dan kemudian si Antok mentransfer sejumlah uang ke rekeningku. aku ke stasiun Hall bandung dan setelah menanyakan kepada petugas Tiket KA ternyata tersedia KA Malabar. kereta itu terdiri dari tiga kelas yakni eksekutif, bisnis dan ekonomi. berangkat pukul 15.30 wib. aku membeli tiket ekonomi seharga 95 ribu rupiah.

Menunggu kereta
si rifky orangnya sangat konyol. terbuka dan apa adanya. menunggu keberangkatan kereta kita berdua ngobrolin segala hal yang kita lihat, mulai dari cewek sexy sampai dena nenek-nenek. apa yang kita lihat menjadi bahan tertawaan. padahal mentertawakan orang lain adalah DOSA.! namanya juga anak muda pasti ada saja bahan untuk tertawaan.

sebelum menaiki kereta, aku menyempatkan diri untuk sholat ashar. gerbong K1 kursi 16D. aku duduk bersampingan dengan bapak-bapak yang berasal dari Blitar. ia banyak menceritakan kisah hidupnya. ia memberi nasihat tentang kehidupan ini. bahwa selagi masih muda kejarlah cita-citamau dan jangan pernah bermalas-malasan. agar jangan sampai menyesal di kemudian hari. sepertinya apa yang dikatakan oleh bapak-bapak itu merupakan curhatan isi hatinya. entah untuk merendah diri atau bagaimana. bapak itu memiliki dua orang anak di Blitar yang sedang sekolah. dia bekerja di bandung untuk membiayi kedua orang anak nya itu. dan dia menyaksaikan bagaimana teman-temannya yang dulu mati-matian sekolah meskipun tidak meiliki uang saku dan sekarang menjadi sukses. tetapi bapak tersebut menyesal karena dulu tidak menyelesaikan sekolah sehingga tidak seperti temannya. bapak itu tetap semangat meskipun aku mengerti kondisi pekerjaannya saat ini jauh dari kata mapan. raut lelah wajahnya, kulitnya yang terbakar, bajunya yang sederhada serta gaya bicaranya menceritakan semua perjuangan hidupnya.  sekali lagi dia tetap semangat dan tidak berputus asa. memberi segala pengalamannya kepadaku. membakar semangat di jiwa ini.

Kereta Anjlok 
kereta yang aku tumpangi sempat berhenti selama empat jam di stasiun tasikmalaya. penyebabnya adalah terjadi anjok di jalur yang akan dilewati. sehingga jadwal kedatanganpun otomatis menjadi molor. seharunya tiba di stasiun Tugu Yogyakarta pukul 23.30 wib akan tetapi tertunda menjadi pukul 04.00 wib. sesuai dengan peraturan dari menteri perhubungan maka pihak KA harus menyediakan makanan atas keterlambatan itu. Pihak KA pun berulang-ulang meminta maaf memlalui pengeras suara di stasiun dan membagikan makanan Pop Mie dan minuman kemasan gelas kepada setiap penumpang. namun tetap saja pemberian makanan itu tidak sebanding dengan akibat dampak psikologis bagi penumpang. keterlambatan KA seharusnya tidak terulang lagi mengingat waktu terbuang sia-sia. banyak yang tidak produktif dan banyak yang kelelahan. seharusnya PT KAI belajar dari perusahaan kereta di Jepang yang mengutamakan pelayanan, kenyamanan, ketepatan waktu dan kecepatan. urusan biaya mengikuti karena kualitas berbanding lurus dengan harga yang ditawarkan. konsumen akan mengikuti tarif yang ditetapkan asalkan pelayanan Kereta memuaskan.

JOGJA I M coming
bagiku tempat ternyaman adalah jogja. meskipun hanya menggengam uang pas-pasan dan makan seadanya jogja seperti obat mujarab. mengobati luka-luka masa laluku. memberikan tempat istirahat yang baik untuk tubuhku. menghapus memori kejam masa lalu yang sekilas terlintas dan membuat tetas air mata ini mengalir. atas kejamnya kota jakarta. atas kejamnya terlunta-lunta di jakarta selama 6 tahun, atas kejamnya orang tua yang tidak menganggap aku ada selama ini, atas kejamnya saudara-saudara yang tidak pernah menyayangiku.  dan semoga di kota ini bisa mengajakku berdamai dengan masa lalu.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar