Jumat, 23 Maret 2012

Kisah Pemuda Mabuk

Alkisah seorang pemuda kehilangan arah hidup. setiap malam hanya menenggak air memabukkan dalam botol yang digenggamnya. cacian dan kata-kata kotor yang terucap setiap kali terbangun dari tidurnya. masa depan hanyalah mimpi yang tak pernah diwujudkannya dalam tindakan nyata. dia hanya berharap, kelak menemukan makna hidup di dunia ini.

tiada prinsip yang dipegang dalam hidupnya. meskipun dalam angan-angnnya ia pernah ingin menjadi sukses. kenyataan yang ada menampar semua bayang-bayang itu. kekecewaan dan luka masa lalu yang masih membekas selalu menyelimuti hari-harinya adalah beban bagi dirinya. goresan-goresan luka bukan hanya membekas di tubuhnya, tetapi juga di dalam sanubarinya. beban berat pikiran sudah ditanggungnya sejak kecil. waktu bermain di masa kanak-kaan terenggut oleh kerasnya hidup. ia bimbang dan selalu berfikir dengan lancang. apakah tuhan menutup mata terhadap dirinya? mengapa hidupnya selalu buruk dan tersakiti oleh tawa canda orang lain? apakah tuhan telah menutup pintu hatinya sehingga tatapan matanya menjadi kosong?

ya Allah, bukalah pintu hati pemuda itu. ia sudah lelah dengan ini semua. seperti itulah doa yang selalu di panjatkan oleh Ibunya. Ibu dengan wajah lelah dan tubuh rapuh. rambutnya putih beruban dan kulitnya sudah keriput. Ibu yang selalu bekerja di ladang dan di sawah demi masa depan anaknya itu. Ibu yang sudah kebas menghadapi pahitnya kenyataan hidup. ibu yang berusaha Ikhlas menjadi orang baik. air matanya telah habis menangisi nasib anaknya. mengapa bujangannya tidak memiliki semangat hidup? mengapa tidak menjalankan solat sperti perintahMu? bukankah pemuda itu sehat dan cerdas? Ibunya merasa bersalah karena gagal mendidik, gagal menjadi orang tua , gagal menjadikan anaknya menjadi anak yang shaleh dan berguna untuk lingkungan.

pemuda itu semakin lama-semakin menjadi-jadi. tidak percaya dengan apapun. hidupnya pesimis dan ingin mati. mata hatinya selalu tertutup dan sesat. beruntung ketika ia menemukan sesuatu di luar. diluar kamarnya. entah mengapa ia memaksakan diri majalani rutinisa kesehariannya. ia bertemu gadi berjilbab yang menginpirasi. gadis itu seolah tahu betul kondisi pemuda itu.  gadis itu memberikan segala nasihat yang butuh waktu lama agar dimengerti oleh pemuda itu. seperti  bersyurkur, bersuci untuk menghilangkan penat dunia dan memahami makna sebuah cobaan.  rasa kagum menerpa pemuda itu, ia sadar kecantikan gadis itu bukan hanya penampilannya tetapi  juga hatinya. pemuda itu berusaha menjadi baik sebaik-baiknya.

pemuda itu bersuci, kemudian menggemnggam sebuah bacaan. bacaan yang menenangkan dan menantang.
dengan terbata-bata ia mambaca. ia berusaha memaknai setiap ayat yang dibacanya. ayat-ayat yang mencertakan kisah-kisah umat terdahulu, ayat-ayat itu memerintahkannya untuk taat dan menjauhi larangannya. ayat itu memberi petunjuk akan kebesarannya. ayat yang menceritakan janji-janji akan hidup setelah mati dan hari pembalasan. ia mengerti sekarang. selama ini ia terputus dari dunia , terpusut dengan akal sehat karena ia mabuk.

pemuda itu meteskan air mata dan menyesali segala perbuatannya. menangis sejadi-jadinya. hatinya bergetar mengentahui segala yang dilakukannya adalah salah. salah besar dan berdosa. sebab ia tidak megenal rasa bersyukur. hingga apa yang dilakukannnya selama ini adalaah yang terburuk.  ia melupakan kebesaranNya, menyakiti orang tuanya dan menyakiti diri sendiri.


kini hari yang selalu cerah. sertiap pagi pemuda itu menatap optimis hari-harinya. berusaha untuk mencari ilmu dan mempergunakannya agar bermanfaat. Ia berjanji kepada Ibunya utnuk membahagiakannya kelak. meskipun sekarang pemuda itu harus berjuang demi dirinya sendiri. Ibu maaftkan aku, maafkan segala perkataanku yang kasar selama ini. maafkan segala sikapku yang sombong dan angkuh. 


suatu hari, sang pemuda berjalan dan mencari gadis itu. gadis berjilbab yang memberikan jalan untuk membuka matanya selama ini. setiap langkah dia berharap menemukannya. setiap orang diatanyakan, keberadaan gadis berjilbab itu. ia hanya ingin berterimakasih, berterimakasih atas semuanya. ia tidak tahu apakah gadis itu masih mengingatnya. ia ingin berterimakasih.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar