Minggu, 26 Februari 2012

ARTI HIDUP

kawan, taukah engkau mengenai makna hidup di dunia? ajarkan aku mengenai arti hidup kawan.
kawan, aku pernah sengasara, hanya makan dua kali sehari. mencari air untuk mandi, cuci dan kakus. mendorong gerobak berisikan jerigen kotak berwarna biru. memotong pipa air di komplek perumahan elite dan menyambungkan menggunakan selang kecil. bersama-sama masyarakat yang membutuhkan air yang tinggal di lingkungan kumuh belakan komplek perumahan.

kawan, aku pernah mengalami hanya tidur dua jam setiap harinya. aku stress berusaha mencerna pelajaran seolah yang sulit. ditambah lagi derita sakit gigi yang ku alami. dan pegal-pegal badanku karena terlalu banyak bekerja.

kawan, aku pernah merasakan makian, cacian dan hinaan. disekolah elite di kota. aku hanya orang kampung yang ingin merasakan sekolah di kota. fasilitasnya lengkap dan gurunya berkualitas. meskipun kau tidak pandai-pandai amat, tetapi aku bisa lulus dengan kejujuran. bukan dengan soal bocoran yang kau bagi-bagikan lewat hanphone. wkatu itu aku belum punya hanphone.

kawan, aku pernah merasakah hidup di gang gang kumuh di jakarta. dimana setiap musim hujan banjir dan setiap musim panas hawanya membakar kulit-kulit karena kamarku hanya kotak seadanya beratakan seng. bagaimana aku bisa belajar dan menjadi orang pintar bersaing dengan yang lain. setiap malam sangat banyak nyamuk, belum lagi bayak preman-preman yang mabuk setiap malam.

kawan. aku belum pernah merasakan manisnya masa remaja. manisnya rasa cinta dan indahnya kata-kata cinta.   aku hanya menjadi pemuja rahasia, logikaku berkata pasti jika aku ungkapkan aku akan ditolak. jangankan pacar, temanpun hanya sedikit, karena aku miskin dan wajahku kampungan.

kawan, adilkah hidup ini? aku hanya bisa sholat, dan memohon kepadanya agar diberikan kehidupan yang nyaman dan berkecukupan.

sampai akhirnya kawan. Doa itu terkabul.

aku tidak lagi hidup susah, dan sakit-sakitan. gigiku sudah ditambal. kamar kos ku sudah nyaman. orang tuaku lebih memperhatikan dengan memberi uang saku yang cukup.
tapi aku salah. aku malah berleha-leha, aku sempat menjadi pemabuk, aku sering bersenang-senang. dan aku melupakan buku-buku dan ilmu-ilmu yang dulu aku cintai.

kawan akhirnya aku sadar. hidup adalah perjuangan. tidak ada kesuksesan yang instan. meskipun aku sudah tidak semerana seperti dahulu, tapi akau haru tetap rajin. agar tua nanti tidak menyesal....

dan akhirnya aku mengeri mengenai setiap jalan hidup. kita banyak belajar banyak hal. kita tidak boleh mengeluh..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar