Kamis, 10 Mei 2012

Perjalanan Ke Sindoro (Part 2)

setelah memastikan semua perlengkapa hiking lengkap. aku berlima meluncur ke arah magelang. menjemput salah satu teman kami yakni Nusa yang telah lama menunggu di rumahnya. sesampainya di rumah Nusa, kami jadi berenam dan beristirahat sejenak unuk menudian  menuju temanggung. butuh waktu sekitar tiga jam perjalanan. kami tiba di basecamp pendakian gunung Sindoro jam 21.00.  lalu satu setelah memasukkan kendaraan di dalam basecamp, kami malakukan registrasi pendakian dan membayar biaya administrasi. awalnya sebelum mencapai basecamp kami sempat tersesat menuju arah wonosobo. kemudian setelah bertanya kepada warga setempat akirnya kami sampai di basecamp. di basecamp terdapat sekitar tiga regu pendakian. secara sekilas nampaknya mereka sudah profesional. tidak seperti saya yang baru pertama kali mendaki gunung.
kami istirahat sekitar satu jam. solat isya dan makan. ada kejadian unik saat kami membeli bekal di sebuah kota temanggung. aku, ali, gilang dan jimy membeli ayam bakar seharga 8 ribu rupiah. kami kira harga itu sudah termasuk nasi. ternyata eh ternyata setelah di buka bungkusan plastiknya hanya terdapat ayambakar saja. harga tersebut belum termasuk nasi putih.  praktis waktu  setelah sampai di basecamp rencana untuk makan malam jadi tertuda, padahal perut sudah keroncongan. ali dan jimy langsung keluar basecamp mencari nasi putih. 

setelah selesai makan, istirahat dan solat. tiba saatnya untuk melakukan pendakian. si gilang menggambar peta dan route plus segala macam petunjuk pos pemberhentian. lalu satu persatu kami memikul tas carrier masing-masing. setiap tangan kami sudah siap dengan alat peneranga. tasku sangat beras sekitar 40 kg. lalu kami melakukan brefing dan berdoa. 

masing-masing kami sudah menggenggam senter. hari jumat sekitar pukul 22.30 wib. kami memulai pendakian. melewati rumah-rumah penduduk ke arah barat. kaki kami menjajaki jalan setapak berbatu. jalan lurus ke arah barat. di sisi kanan dan kiri dipenuhi perkebunan sayur-sayuran kentang, lobak, dan tembakau. lalu di pinggir jalan terdapat beberapa pohon cemara kecil yang menjulang lurus ke atas. perjalanan ini di terangi oleh sinar rembulan. bulan yang tanpa malu-malu menunjukkan seluruh tubuhnya. cahayanya sangat idah dan cukup terang. sehingga tanpa alat penerangan kami masih bisa melihat. cahaya bulan menyinari daun-daun pohon kubis di kebun. menyinari pohon-pohon cemara dan jalan berbatu yang kami lalui.

tidak terasa jalan semakin menanjak. belum apa-apa badan kami sudah pegal-pegal. terutama betis dan punggung. kami berhenti setiap jalan tiga ratus meter. sambil diiringi canta tawa.

akhirnya jalan setapak berbatu telah kami lalui. lalu mulailah mamasuki areal hutan. jalan semakin menanjak dan curam. semakin sempit dengan jejak tanah dan rerumputan. kami memasuki hutan. penerangan senter sangat diperlukan disiini. salah langkah bisa-bisa terpeleset. rupanya badan inibelum terbiasa. satu jam perjalanan aku sudah meghabiskan satu botol sedang aqua. 

Seskitar pukul 4 dini hari kami memutuskan untuk membangun tenda di pos 2. kebetulan ada area ang cukup luas untuk membangun dua tenda. tanah lapang ini dikelilingi oleh pepohonan yang menjulang. semak belukar dan beberapa pohon tumbang yang kami jadikan sebagai tempat menjemur pakaian.  kami berenam mendirikan dua tenda dome. kami beristirahat di dalam tenda menggunakan matras dan sleeping bag. aku mengeluarkan makanan kecil dan buah-buahan. mungkin makanan itu bisa untuk mengganjal perut dan memulihkna tenaga esok hari.

Sabtu 5 mei, pukul 10.00 wib
kami sarapan dengan bekal mie instan, telur dan kentang. si gilang masih menyimpan nasi dan ayam tadi malam. aneh, nasi dan ayam lebih dari 12 jam kok belum basi ya. apa mungkin suhu yang dingin memperlambat proses pembusukan. aku membuat mie intan, kentang, dan telur yang telah di rebus dari kos.
lalu dari semak-semak muncul tiga prang pendaki lain. mereka adalah pendakai yang semalam tidur di bascamp dan berangkat sekitar jam enam pagi tadi. dari apparel yang digunakan mereka adalah pendakai yang sudah profesional. mereka terlihat masih segar bugar dan siap menyalip kami. sesama pendaki kami saling tegur sapa. saling memberi motivasi dan informasi penting. terutama tentang jalur tracking dan masalah cuaca.

lalu sejam kemudian kami membereskan peralatan dan tenda. kami sudah siap dengan carrier di punggung. kami memulai pendakian. pandakain yang panjang. pendakian yang masih memunculkan misteri. hingga terjadi sesuatu di depan.


pendakaina semakin lama semakin sulit. areal track hutan yang meprupan jalur tanah dan reruputan sudah berganti dengan areal berbatu dan berilalang. tidak ada lagi pelindung pohon-pohon cemara dan pohon jenis lainnya. yang ada hanya ilalang dan pohon perdu. sehingga sengatan matahari sangat tersasa meskipun udara sangat dingin. kami beristirahat di beberapa titik. pendakain ini sagat sulit dan curam. meskipn beberapa pendakai menilai bahwa track ini cocok untuk para pemula. kami beristirahat beerapa kali. si Gilang yang orangnya konyol mencoba memakan biji-bijian. dia memetik suatu biji dari sebuah pohon. kami yang kecapean hanya bisa menyaksikan tingkah lakunya. saat dia mengunyah biji-bijian tersebut. dia bereaksi. ternggorokannya terasa pedas dan kering. mulunty beberapa kali meludah dan merasa kepedesan. memang ada-ada saja. heheheh



target pendakian hari ini adalah pos 3. kami menargetkan sampai di pos 3 pukul 4 sore. lalu seteleah jalan yang terjal dan beberapakali beristirahat akhirnya kami sampai di pos 3. mungin yang ada di bayanganku sebelumnya yang namanya pos adalah bernetuks usatu bangunan. namun bayangan itu salah, teranyata pos di gunung sidnoro merupakan tanah datar yang cukup luas untuk membangaun tenda. pos 3 sangat luas. di atas ketinggian sekitar 2200 meter diatas permukaan laut. artinya sekitar 1000 meter dari puncak. kami memutuskan beristirahat di p0s ini. terlihat bebrapa tenda di pos ini. matahari yang terik membuatku khawatir. takut kulitku terbakar seperti yang pernah di alami leh gilang dan indra waktu pendakian sebelumnya. lalu takut kulitnku terbakar, aku segera membuka carrier dan memngabil sun lotion Mustela. wajah, leher dan lengan aku olesi dnegan sun lotion agar tidak terbakar. udara di atas memang sangat dingin dan paparan sinar matahari tidak terasa di kulit , tetapi efeknya akan terasa setelah turun dari pendakian. biasanya wajah akan memerah, perih dan kulit akan mengelupas.


setelah beristirahat cukup lama di pos 3 kami memutuskan untuk tracking. cuaca dan tenaga masih memungkinkan kami untuk terus mendaki. rupanya jalan sangat terjal dan berbatu. setelah beberapa saat mendaki kabt telal mulai menyelimuti gunung. hujan rintik-rintik mulai turun. kami meutuskan berhenti dan membangun tenda. kebetulan ada areal datar yang cukup untuk membuat satu tenda. setelah tenda selesai di bangun kami berenam masuk tenda dome. tenda kami jejali eanam orang padahal kapasitas maskimal adalah empat orang. lalu semua tas dan perlengkapan kami masukkan ke dalam. hujan samakin lama semakin deras. angin juga semakin kencang. ada kebocoran di sana-sini tenda. suara petir mengelagar di sana sini. kilatan cahaya halilintar membuat mulit kami mengucapkan tasbih dan takbir. sekitar satu jam hujan turun deras. waktu sudah sekitar jam lima sore. lalu aku dan gilang memutuskan naik ke atas untuk mencari lapak mendirikan tenda. akhirnya sekitar 30 meter di atas ada tanah laang yang cukup untuk membuat satu tenda lagi. lalu kami mendirikan tenda yang nantinya aku huni bertiga. aku, Gilang dan Ali. tenda dome ini akan menjadi tempat bermalam bagi kami. hujan turun lagi. kami mengambil carrier dari tenda bawah. lalu kami bertiga mulai bermamal di tenda atas. hujan semakin lebat. dan sepertinya malam ini akan menjadi malam yang mencekam. malam yang sangatmengerikan. antara ketakutan, kedinginan, dan atara hidup dan mati.

bersambung....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar