Kamis, 05 Januari 2012

HANTU KOS-KOSAN

BAB !
Gilang mahasiswa semester tujuh universitas ternama di Yogyakarta. Ia selalu brusaha menjadi mahasiswa idealis, mengikuti segala kegiatan di kampusnya dan berusaha menjadi kritis.
Suatu ketika saat malam jumat bersama teman-temannya berkupul di kamar kosnya . nomor kamar B13 lantai 2 Kos putra H18. Ia baru pindah ke kamar tersebut. Kamar itu sudah kosong selama dua tahun karena sebab tertentu, dan memang sengaja dikosongkan.  
Tepat dua tahun yang lalu di kamar itu terjadi peristiwa bunuh diri  !
 
Gilang, Ayub, Gatot dan Indra . mereka berempat teman satu angkatan. mereka berkumpul di kamar B13 untuk berbincang-bincang seputar kehidupannya masing-masing.  ya maklum, mahasiswa juga manusia. ada asmara, keuangan, tekanan hidup yang harus dilalui.


Di kamar B13 seluar 4 x 5 meter persegi. Dengan dinding bercat putih baru dan masih bau cat. Beralaskan ubin jawa dan ada karpet merah orange bermotif lambang kesebelasan sepak bola. Di sebelah timur ada sederetan meja dan rak buku. Diatas meja duduk sebuah printer dan laptop. Di sisi kiri Ada meja khusus untuk lesehan. Dan dispenser aqua. Lemari cabin berdiri di sebelah selatan dan terdapat cermin yang besar tergantung disampingnya. cermin segi empat ber frame kayu ukiran jawa peninggalan kamar tersenut.  Sementara itu televisi di pojokan sebelah barat  kamar . sangat lengkap dan rapih untuk kamar seorang mahasiswa pria.  


Karena baru pindah dari kamar lantai tiga kamar ini memang masih tertata dengan baik. gilang berusaha mengenalkan suasana kamar barunya kepada teman-temannya yang juga lelah karena membantu pindahan tadi siang. setelah makan malam yang ditraktir oleh empunya kamar mereka beristirahat. terjadi percakapan diantara mereka.
Gilang : dua tahun yang lalu disini ada yang bunuh diri
Indra : hah? Serius? Nakut-nakutin aja koe lang
Gilang : beneran, serius nih. Katanya sih gara-gara putus cinta
Gatot : haha, gue denger-denger sih kalo orang meninggal bunuh diri, arwahnya bakalan gentayangan. Di tempat bunuh dirinya arwahnya berusaha mencari jasadnya dan berusaha masuk
Indra: maksud loh?
Gatot :arwahnya menyesal dan jadi arwah penasaran


Malam itu mereka memutuskan untuk menginap di kamar itu bersama-sama. Mereka juga berencana membuktikan apakah ada arwah penasaran di kamar itu. 
 
Konon, seorang mahasiswa mengalami depresi karena asmara. Pacarnya pergi meninggaklannya. Ia kemudian menjadi galau , dan tidak peduli dengan kuliahnya. Ia merasa sangat terpukul dan kecewa dengan nasibnya. Ia merasa dikhianati cinta. Ia sudah terlanjur sayang kepada pacarnya. Sejak di tinggalkan ia putus asa. Tiga tahun yang lalu Apri begitu mencintai Marisa. Waktu dimana terjadi keindahan dimatanya. Saat pulang sekolah dengan seragam putih abu-abunya bersama-sama menggunakan transjakarta. mereka berdua selalu bertemu. terkadang karena bus sesak dan penuh , berdiri saling berhadap-hadapan. Tatap mata wanita itu bening. Bola matanya mengadah keatas menatap wajah Apri yang Tampan dan bertubuh lebih tinggi dibanding wanita itu. Tingginya hanya sebahu pria itu. Bibirnya berusaha memberi senyuman manis dan agak sinis. Menantang seorang Apri yang hobi futsal dan beken di sekolahnya untuk menyapa. Bagi Apri kebiasaan dapat menjadi rasa ingin tahu. Hingga akhirnya ia baru menyadari bahwa ia satu sekolah saat menjadi kelas dua. Apri dan Marisa bergabung dalam satu kelas. Di kelas tersebut menyatukan hati mereka. Dan setelah dua tahun menjalani kisah asmara. Apri menlanjutkan kuliahnya di Jogja begitu juga dengan Marisa. Saat keduanya bertembah intim. Mereka dipisahkan oleh takdir. Marisa meninggal akibat sakit leukimia yang dideritanya. Hal yang belum pernah diketahui Apriselama ini. dimas baru mengetahui satu minggu setelah pemakamannya di jakarta. 

Ia beberapa kali menelpon Marisa, namun tidak pernah diangkat. Hingga akhirnya terdengan isakan tangis di ujug telepon. Suara Ibu nya. Ibunya Marisa berusaha memberikan kenyataan itu. 

Apri merasakan tubuhnya lemas dan bergetarseolah tidak percaya. Yang dia ingat hanyalah senyum manis eperti bidadari sang pujaan Marisa. Ciuman lembut bibir dan hangat dekapan  Namun semua kisah itu telah terjkubur dalam-dalam. Seolah tak percaya Apri pulang ke jakarta. Diatas batu nisan ia menangis dikelilingi para sahabatnya.
Sayang, kenapa kmu pergi ninggalin aku? Kenapa kamu menutupi ini semua. aku nggak mengerti sudah sedalam ini aku mencintai kamu...”
Teman-temannya berusaha memberi dukungan dan merangkul pundak Apri untuk mengajakknya pulang..
Sampai akhirnya Apri merasa depresi dan kesepian. Di perkuliahannya ia jarang ngampus. Sampai akhirnya terdengar berita bunuh diri. Apri meninggal akibat luka sayatan di pergelangan tangan kirinya. 

to be continued... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar